Saturday, May 17, 2014

Cara Mendidik Anak Apabila Tinggal Serumah dengan Mertua

Panduan dan tips mendidik anak - satu rumah dengan mertua kakek nenek
Masalah anak, mertua, kakek dan nenek ini biasanya terjadi jika pasangan tinggal serumah atau satu kompleks dengan orang tua atau mertuanya. Saya menjumpai beberapa anak 'bermasalah' karena faktor ketidaksehatian orang tua dengan kakek-nenek si anak.

Anak akan rusak jika ibunya memberikan aturan mengatakan; "Jangan makan es krim, nanti kamu batuk", lalu si anak datang ke neneknya, dan neneknya mengatakan; "Sini nenek belikan es krim, mama-mu itu (menantuku itu maksudnya dalam hati) pelit!, sini sama nenek saja!"

Sering orang tua merasa, bahwa dia dulu tidak bisa mengasihi anak-anaknya karena faktor ekonomi yang kurang dan sekarang dia mau mengasihi cucu-cucunya, jangan sampai dia sedih dan tidak bahagia seperti anak-anaknya dulu. Bisa juga karena faktor ingin 'menjadi berarti' bagi sang cucu di masa tuanya, dimana dia mungkin sudah tidak terlalu 'berarti' bagi anak dan tidak bisa lagi menasehati atau mempengaruhi anak-anaknya, karena mereka sudah pandai dan berhasil, maka untuk menjadi 'berarti' keberadaannya, kakek nenek mengasihi cucu-cucunya.

Ini baik-baik saja, sepanjang tidak konflik dengan orang tua si-anak, sehingga anak akan menjadi memberontak orang tuanya karena pembelaan kekek nenek. Konflik bisa meluas jika orang tua si anak merasa diintervensi dan menjadi bertengkar dengan mertua atau orang tuanya (kakek-nenek/opa-oma si anak).

Bicarakan secara bijaksana baik langsung dengan mertua/orang tua atau melalui pasanganmu demi kemajuan si anak. Kakek nenek juga harus belajar untuk menghormati otoritas orang tua terhadap anak dan tidak mencampuri terlalu jauh. Selain membangun komunikasi dengan kakek-nenek atau mertua, maka yang tak kalah pentingnya yaitu membangun komunikasi dengan guru.

No comments:

Post a Comment