Friday, May 23, 2014

Tips Bagaimana Mengingatkan dan Menegur Anak dengan Kata-Kata Positif

Panduan Tips mendidik anak - mengingatkan menegur dengan kata positif
Gunakan kata-kata positif untuk menegur, mengingatkan, atau menghukum dalam rangka mendisiplnkan anak ketika anak melakukan kesalahan. Waktu kita menghukum dalam rangka mendidik, atau mendisiplin anak, kita harus menggunakan kata-kata positif. Jika menghukumnya dengan menggunakan kata-kata atau marah kepada anak, maka harus tetap dalam kerangka berfikir dan berkata positif. Nasihat orang bijak: "Tegorlah kesalahannya tetapi jangan serang pribadinya."

Jika menegor anak yang bangun kesiangan, misalnya, katakan; "Ayo bangun sudah siang." katakan dengan nada tinggi atau berteriak tidak apa-apa, sesuai kebutuhannya, tetapi jangan katakan; "Ayo bangun, dasar pemalas." Perkataan semacam ini sudah menyerang pribadi si anak dan kita memberi label si anak dengan sebutan 'pemalas'.

Kalau anak nakal, malas, kurang ajar, maka katakan; "Anak papa, tidak boleh nakal..!" , "Anak mama tidak boleh malas!" "Anak BERAKHLAK tidak boleh kurang ajar!" atau "Anak soleh tidak boleh bohong!" "Anak Berakhlak tidak boleh begitu, Allah sayang, tetapi Allah sedih kalau kamu begitu", jadi label si anak tetap; anak papa, anak mama, anak berakhlak, anak baik. Ini penting untuk membangun citra diri yang benar dalam hidup anak, dan citra diri ini sangat penting.

Jangan katakan; "Anak bandel, dasar anak kurang ajar, anak monyet!" atau sumpah serapah lainnya, ini bukan mendidik, tetapi mengutuk dan anak akan kepahitan dan benci kepada si-pendidik. Tujuan kita marah adalah menghukum supaya anak kembali ke jalan yang benar, supaya anak menyadari kesalahannya, tetapi kalau cara kita menghukum salah, maka kita tidak akan mencapai tujuan kita.

Mengapa kita harus berkata-kata positif? Karena orang tua memiliki otoritas terhadap anak-anaknya. Mari kita gunakan otoritas ini untuk hal-hal yang baik, berkata baik, memberkati, mendoakan, memberikan kata-kata dorongan yang positif.

Sekali lagi, mendidik anak boleh saja marah atau menegor, hukumnya adalah: TEGOR KESALAHANNYA DAN JANGAN SERANG PRIBADINYA. 'Anak, bisa menjadi seperti apa yang diucapkan orang tuanya kepadanya'.

Jangan Marah Karena Harga Diri Kita
Marahlah untuk kebaikan anak, jangan marah karena harga diri kita. Ada saran praktis, karena sering melihat kesalahan yang secara umum dilakukan oleh orang tua. Memarahi, mendidik anaknya dengan kata-kata; "Kamu itu jangan berbuat begitu... saya malu ?" ''Memalukan orang tua!" Ini membuat anak dengan cepat menyadari, bahwa fokus orang tuanya bukan sayang kepada dirinya, tetapi kepada diri sendiri. Mendidik anak, mendisiplin anak, fokusnya, obyeknya tetaplah anak, karena kita mengasihi anak dan demi si anak.

Beberapa contoh kalimat, yang menunjukkan bahwa fokusnya anak dan demi anak: "Kalau kamu nakal, nanti kamu tidak punya teman" "Kalau kamu malas, kamu tidak pandai, bagaimana masa depan kamu" "Kalau kamu tidak naik kelas, dan yang lain naik kelas, semua membicarakan kamu, bagaimana perasaan kamu?" Dan seterusnya.

No comments:

Post a Comment