Saturday, May 17, 2014

Cerita Anak : Percakapan Antara Uang Seribu dan Seratus Ribu

Panduan dan tips mendidik anak - kisah dongen percakapan uang
Uang Rp1000 (Seribu) dan Rp100.000 (Seratus Ribu) sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat.

Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.
Uang Rp100.000 bertanya kepada Rp1000, "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor, dan bau amis?"
Uang Rp1000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis"
Lalu Rp1000 bertanya balik kepada Rp100.000, "Knp kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Dijawabnya, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan aku beredar di restoran mahal, di mall & jg hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Dijawablah, "Belum pernah"
Rp1000 pun berkata lagi, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp1000, tetapi aku selalu mampir di rumah TUHAN dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang berdasarkan sebuah nilai, tetapi berdasarkan sebuah manfaat."
Akhirnya menangislah Rp100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi bukan seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilannya dipakai utk memuliakan TUHAN dan sebagai Channel of blessing bagi orang yg tidak mampu. Karena kekayaan bukanlah utk kesombongan.

No comments:

Post a Comment