Sunday, May 18, 2014

Kisah : Keteguhan Hati Saad bin Abi Waqash Sang Pemanah

Panduan dan tips mendidik anak - keteguhan hati saad bin abi waqash
Saad Bin Abi Waqash namanya. Seorang pemuda Makkah dari keturunan terhormat dan keluarga terpandang,dari ibu bapak yang mulia.

Menjelang usia 17 tahun, dia telah memiliki kematangan berpikir dan kedewasaan bertindak. Dia tidak tertarik kepada aneka macam permainan yang menjadi kegemaran pemuda-pemuda sebayanya. Bahkan dia mengarahkan perhatiannya untuk bekerja membuat panah, memperbaiki busur, dan berlatih memanah, seolah-olah dia sedang menyiapkan diri untuk suatu pekerjaan besar.

Keputusannya untuk menjadi Muslim mendapat tentangan keras terutama dari keluarga dan anggota sukunya. Ibunya bahkan mengancam akan bunuh diri. Selama beberapa hari, ibunda Sa'ad menolak makan dan minum sehingga kurus dan lemah. Meski dibujuk dan dibawakan makanan, namun ibunya tetap menolak dan hanya bersedia makan jika Sa'ad kembali ke agama lamanya.

Sa'ad dengan lembut berkata "Ibu! Sesungguhnya aku sangat mencintai ibu. Tetapi aku lebih cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah! Seandainya ibu memiliki seribu jiwa, lalu jiwa itu keluar dari tubuh ibu satu per satu (untuk memaksaku keluar dari agamaku) sungguh aku tidak meninggalkan agamaku karenanya." Mendengar kekerasan hati Sa'ad, sang ibu akhirnya menyerah dan mau makan kembali. Fakta ini memberikan bukti kekuatan dan keteguhan iman Sa'ad bin Abi Waqqas.

Rasulullah SAW sangat bersuka cita dengan Islamnya Saad. Karena beliau melihat Saad adalah seorang pemuda cerdas, terhormat. dan memiliki sifat kepahlawanan.

No comments:

Post a Comment