Monday, May 26, 2014

Kisah inspirasi Anak : Ali Bin Abi Thalib Ksatria Pedang Bermata Dua

Panduan mendidik anak Kisah inspirasi anak ali bin abi thalib
Ketika perang Uhud tengah berlangsung, Ali bin Abu Thalib memperlihatkan ketangguhannya sebagai seorang pahlawan islam yang gagah perkasa. Ia di kenal sebagai jagoan bangsa AraB yang mempunyai kemahiran memainkan pedang dengan tangguh. Sementara itu, baju besi yang dimilikinya berbentuk tubuh bagian depan di kedua sisi, dan tidak ada bagian belakangnya.

Ketika terjadi perang Badar antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy, di mana kaum muslimin memperoleh kemenangan yang telak, maka korban yang berjatuhan di pihak kaum Quraisy berjumlah 70 orang. Konon sepertiga korban yang tewas dari pihak kaum Quraisy pada perang badar itu merupakan persembahan khusus dari Ali bin Abu Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib.

Sementara itu Amru bin Wud Al ‘Amiri, seorang jawara yang tangguh dari kaum kafir Quraisy ikut serta dalamperang Khandak. Dengan angkuhnya
ia menari-nari di atas kudanya sambil memainkan pedangnya dan mengejek kaum muslimin seraya berkata,"Hai kaum muslimin, manakah surga yang telah dijanjikan kepadamu bahwaorang yang gugur diantaramu akan masuk kedalamnya? inilah dia surga yang kini berada di hadapanmu, makasambutlah."

Namun nyatanya tak ada seorangpundari kaum muslimin yang berani maju untuk menjawab tantangan yang dilontarkan Amru bin Wud , yang terkenal bengis dan kejam itu.

Tak lama kemudian Ali bin Abu Thalib pun berdiri dan berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, kalau Anda mengijinkan, maka saya akan maju untuk bertarung melawannya". Rasulullah menjawab, "Hai Ali, Bukankah dia itu Amru bin Wud, jagoan kaum Quraisy yang kejam itu?" Ali bin Abu Thalib pun menjawab, "Benar, Saya tahu dia itu adalah Amru bin Wud, akan tetapi bukankah ia juga manusia seperti kita?" Akhirnya Rasulullah mengijinkan untuk bertarung melawannya.

Dengan pedang bermata duanya digenggamannya Ali bin Abu Thalib telah maju ke gelanggang pertarungan untuk bertarung melawan Amru bin Wud. Lalu Amru bertanya seraya memandang remeh kepadanya,"Siapakah kamu hai anak muda?", "Aku adalah Ali."

Amru bin Wud bertanya lagi, "Kamu anak Abdul Manaf?", "Bukan, Aku anak AbuThalib." sambil terus maju mendekati Amru bin Wud. Lalu Amru bin Wudberkata,"Kamu jangan maju ke sini hai anak saudaraku! Kamu masih terlalu muda. Aku hanya menginginkan orang yang lebih tua darimu, karena aku pantang menumpahkan darahmu."

Ali bin Abu Thalib menjawab, "Jangan sombong dulu hai Amru! Aku akan buktikan bahwa aku dapat merobohkan-mu hanya dalam beberapa detik saja."

Betapa marahnya Amru bin Wud mendengar jawaban Ali bin Abu Thalib itu. Lalu ia turun dari kuda dan dihunus-nya pedang miliknya itu ke arah Ali bin Abu Thalib. Sementara itu Ali bin Abu Thalib menghadapinya dengan tameng di tangan kirinya. Tiba-tiba Amru bin Wud melancarkan serangannya dengan pedang. Dan Ali pun menangkis serangan itu dengan menggunakan tamengnya yang terbuat dari kulit binatang sehingga pedang Amru tertancap kuat di tameng itu.

Maka secepat kilat Ali menghantamkan dengan keras Pedang Zulfikar tepat sasaran pada tengkuknya hingga ia tersungkur ke tanah dan bersimbah darah, dan pasukan Quraisy lainnya yang menyaksikan itu lari tunggang langgang melarikan diri. Ali Bin Abi Thalib pun kembali kehadapan Rasulullah SAW bergabung kembali ke dalam pasukan.

No comments:

Post a Comment