Tuesday, May 27, 2014

Cara Mendidik Anak : Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menghukum Anak?

Cara medidik anak yang harus dilakukan setelah menghukum anak
Dalam cara mendidik anak yang baik, setelah kita menghukum anak, maka perlu 'pendekatan' untuk kembali kepada mereka sehingga mereka tidak membenci kita. Jangan menghukum dan setelah itu tidak berbicara apa-apa terhadap anak yang kita didik. Berbicaralah bahwa, "Kamu dididik (dihukum, dinasehati) karena kesalahan ini. Jika tidak salah, tentu ayah tidak akan bersikap keras. Ayah mendidik (menghukum, menasehati) karena mengasihi kamu".

Jika ada pergumulan 'hati ayah' seperti poin diatas, ada rasa menyesal, kita bisa lanjutkan dengan mendatangi anak yang kita 'didik' yang kita disiplin dan berkata, "Maaf ya tadi ayah menghajar kamu cukup keras, tetapi itu ayah lakukan karena ayah mengasihi kamu. Supaya kamu tahu bahwa itu tidak baik, supaya kamu menjadi anak yang baik, supaya kamu bla bla bla dst." dan hal-hal lain yang saudara bisa katakan untuk menyampaikan pengajaran, aturan dan norma ataupun pandangan hidup.

Lakukan hal itu setelah si anak juga sudah reda secara emosi. Demikian juga dengan kita. Kita bisa menyampaikan 'pengajaran' ini dalam suasana 'pendekatan'. Kita bisa juga melakukannya di hari yang lain, dengan makan bersama, bermain atau ke plaza dan kita membicarakan, mendiskusikan masalah yang kemarin dan diselesaikan dengan baik.

Jika masalah itu melibatkan kakak dan adik (pertengkaran dua pihak), maka diselesaikan dengan saling minta maaf dan menjabat tangan. Dalam beberapa kasus, saya minta anak saya berjanji, mengucapkan janji bahwa tidak akan mengulang lagi. Kenyataan nanti akan menunjukkan bahwa dia akan mengulang lagi, dan tetap teruskan prinsip ini, tanpa mengungkit-ungkit kesalahan yang lalu. Selesaikan satu masalah dan selesai.

Jika setelah menghukum anak, pasti ada perasaan menyesal. Itu pertanda saudara orang tua yang baik. Jika ada perasaan puas, itu yang salah.

No comments:

Post a Comment